ARTICLE AD BOX
Jakarta, Gizmologi – Penerapan kecerdasan buatan alias AI tidak hanya semakin populer pada skenario tertentu saja. Organisasi alias kelas enterprise juga turut merasakan benefit dari kecanggihan AI, yang bisa mempermudah sistem kerja sekaligus membuat sumber daya manusianya bisa menjalankan tugas lain yang lebih penting.
Dalam sebuah sesi webinar yang berlangsung secara daring (5/12), Dell Technologies memaparkan bila arsitektur AI agentik siap mendominasi sepanjang tahun 2025 mendatang. Selain terus memproduksi perangkat seperti laptop dan PC dengan kombinasi hardware terbaru, perusahaan asal Amerika Serikat ini juga terus bekerja sama dengan pelanggannya untuk pengaplikasian inovasi terbaru pada semua wilayah.
Sesi tersebut berfokus terhadap wilayah APJ, alias Asia Pasifik dan Jepang. Membuka sesi, John Roese, Global Chief Technology Officer dan Chief AI Officer, Dell Technologies mengatakan bila akan selalu ada jaringan konektif ke dalam ekosistem AI, apa pun teknologi yang sedang dieksplorasi saat ini.
“Setiap teknologi saat ini, kalau tidak memungkinkan hadirnya peran AI, ya dimungkinkan oleh AI. Kita tengah berevolusi dari AI statis dan reaktif, menjadi seperangkat alat yang lebih dinamis, otonom, interaktif, dan mendalam. Memungkinkan kita untuk melampaui apa yang bisa kita capai sejauh ini,” jelas John.
Baca juga: Red Hat Soroti Masa Depan AI Enterprise & Manfaat Open Source di 2025
Perusahaan Perlu Strategi Khusus Untuk Terapkan AI
Lebih lanjut terkait AI Agentik, John memprediksi bila nantinya pengembangan kecerdasan buatan satu ini bakal mengubah bagaimana manusia dengan AI berinteraksi. Perkembangan teknologi AI yang ada saat ini, bakal menjadi katalis untuk progres yang lebih signifikan terhadap bagaimana kita mengembangkan arsitektur AI.
AI generatif yang kini semakin matang, menumbuhkan agen AI yang lebih canggih untuk memiliki kemampuan beroperasi secara otonom, memiliki kemampuan komunikasi dengan bahasa lebih natural, dan kolaborasi yang lebih seamless dengan manusia. Bersamaan dengan itu, perusahaan ke depannya perlu memiliki strategi khusus untuk menskalasikan penerapan AI dalam mencapai kesuksesan.
Dalam sesi diskusi, Peter Marrs, President Untuk Dell Technologies di wilayah APJ serta Tiongkok Raya, mengatakan bila kini organisasi semakin memprioritaskan pengembalian investasi (ROI) yang nyata dari inisiatif AI mereka, tercermin dalam peningkatan tingkat keberhasilan proyek percontohan memanfaatkan GenAI.
“Kematangan AI sangat bervariasi di seluruh wilayah APJ, dengan beberapa organisasi berfokus pada penskalaan penyebaran yang ada, sementara yang lain masih menangani infrastruktur, talenta, dan kebutuhan layanan fundamental. Menurut pandangan kami, 2025 akan menjadi tahun ketika kita melihat AI perusahaan benar-benar terskalakan dan masuk ke tahap produksi penuh,” tambah Peter.
Agar bisa menskalakan AI dengan sukses, organisasi harus memproritaskan proses mana yang paling berdampak, serta membangun fondasi AI yang bisa diskalakan. Menurut Peter, penyebaran AI di wilayah APJ tergolong sukses, di mana kebanyakan organisasi menerapkannya untuk meningkatkan keamanan siber, pengoptimalan layanan cloud, personalisasi sistem pembelajaran, sampai mengubah proses produksi film.
AI Gantikan Pekerjaan Dasar, Namun Tercipta Pekerjaan Baru Untuk Manusia
Selain tren yang sudah disebutkan di atas, John menambahkan bila kini semakin banyak organisasi di masing-masing negara menciptakan ekosistem localized AI, alias sebuah kecerdasan buatan yang lebih disesuaikan dengan bahasa, kultur, hingga kebutuhan keamanan data yang diperlukan masing-masing. Konsep ini disebut penting untuk kemampuan negara tersebut dalam menciptakan nilai dan diferensiasi AI, memanfaatkan data dan infrastruktur yang ada secara lokal.
Ke depannya, dampak transformatif AI dalam dunia kerja juga bakal terjadi. Ketika agen AI sudah bisa menangani lebih banyak tugas rutin, peran manusia nantinya bakal lebih fokus pada pengambilan keputusan yang kompleks, pemikiran strategis tingkat tinggi, hingga pemecahan masalah kreatif.
“Kami tahu bahwa akan ada pekerjaan dasar yang dapat dilakukan AI dengan mudah secara berulang. Namun begitu, bagian yang menarik adalah, ada pekerjaan baru yang tercipta di mana-mana. Beberapa di antaranya seperti komposer perangkat lunak, hingga penerjemah AI,” tutup John.
Artikel berjudul Dell Prediksi Penerapan AI Tingkat Enterprise di 2025, AI Agentik Siap Mendominasi yang ditulis oleh Prasetyo Herfianto pertama kali tampil di Gizmologi.id