ARTICLE AD BOX
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bengkulu, Henny Kusuma Dewi, mengatakan pihaknya menerima laporan dari peternak di Kecamatan Kampung Melayu terkait sapi yang menunjukkan gejala penyakit Jembrana.
"Kami langsung mengirim petugas ke lokasi peternakan untuk mengonfirmasi kasus tersebut," ujar Henny di Bengkulu, Jumat (21/2/2025).
Ia menjelaskan, saat ini kasus Jembrana mengalami outbreak atau lonjakan kasus yang tajam. Beberapa peternak bahkan melaporkan sapi mereka mati akibat infeksi virus tersebut, meski ada yang sempat dipotong paksa sebelum kondisinya memburuk.
"Pelayanan pengobatan terus kami lakukan untuk sapi yang terjangkit agar penyebaran virus tidak semakin meluas ke ternak lainnya," kata Henny.
Menurut Henny, penyebaran virus di Kampung Melayu dipicu oleh pola pemeliharaan yang tidak memperhatikan aspek kesehatan ternak. Sapi yang sakit masih ditempatkan di kandang yang sama dengan sapi sehat, sehingga mempercepat penularan.
"Kami lihat kandang di sana menjadi satu, terutama anak sapi yang bercampur dengan sapi dewasa. Ini membuat virus menyebar dengan sangat cepat," ungkapnya.
DKPP Kota Bengkulu mengimbau peternak untuk lebih teliti dalam menjaga kesehatan ternak mereka. Salah satu langkah pencegahan yang disarankan adalah memisahkan sapi yang sehat dari sapi yang sudah terjangkit.
Selain itu, peternak juga diminta untuk menunda pembelian hewan ternak dari luar daerah, terutama dari wilayah dengan kasus penyakit ternak yang tinggi.
"Dengan langkah-langkah pencegahan ini, kami berharap penyebaran virus Jembrana di Kota Bengkulu dapat dikendalikan dan tidak semakin meluas ke peternakan lainnya," tutup Henny. *ant