Modernitas Tak Pudarkan Ketenaran Keris

"Keris masih tetap mendapatkan tempat di masyarakat," ujar I Nengah Sukarta, salah seorang perajin keris di Bangli, Selasa (18/2) Disebutkan, selain untuk cendramata serta koleksi kerajinan keris juga banyak digunakan untuk kegiatan adat, seperti perlengkapan para pecalang maupun kelompok seni lainnya di masyarakat. “Order kerajinan keris masih tetap ada’ucap mantan pejabat di Pemkab Bangli ini.

Kata dia, harga keris tidak sama. Tergantung, bahan, penggarapan,detil dan tentu hiasan atau asesorinya.Terkait itu sebagai gambaran harga keris bisa antara Rp400 ribu sampai diatas Rp10 juta atau malah lebih.“Kalau ada yang dilapisi emas dan permata maka harganya tentu makin tinggi”tuturnya.

Nengah Sukarta optimis keris masih tetap lestari, sepanjang semangat terhadap pelestarian budaya itu masih kuat. Karena bagaimanapun keris sendiri merupakan hasil dari produk budaya. Pemanfaatan keris sebagai saselet dalam kegiatan upacara adat yang kembali mengemuka menjadi contoh peluang potensi bertahannya pembuatan keris. "Kan banyak sekarang, misalnya ngiring sesuhunan mulai nyelet keris, selain pecalang,"ungkapnya. 

Selain itu tentu juga berkat minat kolektor dari dalam dan luar negeri,juga ikut mendorong bertahannya kerajinan keris.7k17