ARTICLE AD BOX
Ilustrasi sunat pada orang dewasa. Foto: Shutterstock
Jakarta – Di Palembang, seorang anak bernama AL (6 tahun) harus menahan rasa sakit saat buang air kecil setelah disunat secara massal.
Ibu dari anak tersebut, Rusmiati, berusia 40 tahun, menyampaikan hal itu. Di mana anak itu sekarang mengeluh sakit setiap kali buang air kecil, dan awalnya diketahui bahwa saluran kencingnya memiliki lima lubang kecil.
“Anak saya mengalami komplikasi serius, jadi air kecingnya bercabang lima,” katanya.
Dia menyatakan bahwa penyelenggara sunatan massal telah menerima laporan tentang masalah ini. Selain itu, mereka berjanji untuk menyediakan perawatan, termasuk operasi lanjutan, tetapi hingga saat ini tidak ada kemajuan yang signifikan.
“Jadi awalnya ada lima lubang, setelah diobati tinggal dua. Tapi mereka hanya memberikan pengobatan sementara. Sampai sekarang belum ada tindakan operasi,” katanya.
Akibatnya, Rusmiati memilih untuk melaporkan masalah ini pada Senin, 6 Januari 2024, ke SPKT Polrestabes Palembang.
Menurut AKP Hery, kepala SPKT Polrestabes Palembang, ada laporan tentang dugaan malapraktik tersebut. Menurutnya, Unit Pidana Khusus (Pidsus) telah menangani kasus tersebut.
“Laporan sudah kami terima dan akan ditindaklanjuti oleh petugas Pidsus untuk menyelidiki dugaan pelanggaran UU Kesehatan,” katanya.
Ikut Sunat pada Juli 2024
Peristiwa ini terjadi seusai AL mengikuti sunat massal yang berlokasi di Kantor Kecamatan Jakabaring Palembang.
Berikut kronologinya:
• Juli 2024
Berdasarkan informasi yang didapat, jika AL mengikuti kegiatan Sunat Massal gratis yang diketahui diadakan Dinkes Palembang berlokasi di Kecamatan Jakabaring Palembang.
• Desember 2024
Al juga mengeluh sakit di kemaluannya lima bulan kemudian. Setelah diberitahu, Dinas Kesehatan Palembang mengobati Al.
• 6 Januari 2025
Rusmiati, ibu AL yang berusia 40 tahun, datang ke SPKT Polrestabes Palembang bersama AL untuk melaporkan dugaan malapraktik dalam proses sunat massal yang dilakukan secara gratis.
Rusmiati mengatakan anaknya mengeluh sakit saat buang air kecil, dan dia mengetahui bahwa saluran kencingnya memiliki lima lubang kecil.
“Anak saya mengalami komplikasi serius, jadi air kecingnya bercabang lima,” katanya.
Penyelenggara sunat massal juga mengetahui masalah ini. Rusmiati menyatakan bahwa meskipun mereka telah berjanji untuk menyediakan perawatan, termasuk operasi lanjutan, hingga saat ini tidak ada kemajuan yang signifikan.
PPPA Beri Pendampingan Anak yang Alami Kencing Bercabang Usai Sunat Massal
Dari informasi yang dia peroleh, Kepala Dinas PPPA Sumsel Fitriana menyatakan bahwa UPTD PPA Palembang telah pergi langsung ke rumah korban.
“Dari informasi yang saya dapat jika UPTD PPA Palembang telah mengunjungi korban tersebut, ” kata dia.
Selain itu, Fitri juga menjelaskan kasus ini setelah laporan diterima pada Desember 2024. Informasi yang dikumpulkan menunjukkan bahwa korban menjalani sunat massal pada Juli 2024, dan keluhan baru muncul beberapa bulan kemudian.
“Laporan Kadis PPPA Palembang, Laily Maulidya jika korban mengikuti sunatan massal pada Juli 2024 lalu, dan keluhan baru muncul pada Desember 2024,” kata dia.
Selain itu, berdasarkan laporan camat Jakabaring, korban telah dirawat oleh Dinas Kesehatan Kota sejak keluhannya disampaikan. Pemeriksaan medis dilakukan untuk mengetahui alasan pasti kondisi korban, termasuk kemungkinan kesalahan prosedur selama sunat massal.
Sumber Kumparan
The post Anak di Palembang Kencing Bercabang 5 Usai Ikut Sunat Massal first appeared on Inside Berita.