ARTICLE AD BOX
MANGUPURA, NusaBali
Cuaca hujan lebat yang melanda sebagian besar wilayah Bali pada, Sabtu (14/12) berpengaruh pada kelancaran penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Cuaca ekstrem ini menyebabkan sejumlah penerbangan harus dialihkan (divert) ke bandara lain karena alasan keselamatan penerbangan.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab mengonfirmasi bahwa hingga pukul 17.00 Wita, Sabtu kemarin terdapat tujuh penerbangan yang harus dialihkan (divert) ke bandara lain demi alasan keselamatan. “Penerbangan yang dialihkan tersebut mendarat di bandara di Surabaya, Lombok, dan Singapura. Hal ini dilakukan karena intensitas hujan yang tinggi menyebabkan minimum visibility (jarak pandang minimal), sehingga penerbangan tidak dapat dilakukan dengan aman,” ujar Ahmad Syaugi. Dari tujuh penerbangan tersebut, empat merupakan penerbangan domestik, sementara tiga lainnya adalah penerbangan internasional.
Penerbangan domestik yang dialihkan meliputi rute Kupang dan Makassar dialihkan ke Surabaya. Kemudian rute Jogjakarta dan Jakarta dialihkan ke Lombok. Sedangkan penerbangan internasional yang dialihkan mencakup rute Taipei ke Surabaya. Kemudian rute Pudong ke Lombok dan rute Dubai ke Singapura.
Ahmad Syaugi menjelaskan bahwa divert merupakan prosedur standar keselamatan penerbangan, terutama saat terjadi cuaca buruk yang berpotensi membahayakan penumpang dan kru. Selain pengalihan pendaratan, kondisi cuaca buruk juga berdampak pada keterlambatan keberangkatan (delayed) sejumlah penerbangan. Hingga sore hari kemarin, tercatat delapan penerbangan domestik dan empat penerbangan internasional mengalami keterlambatan rata-rata antara 90 hingga 120 menit dari jadwal semula.
Pihak bandara mengimbau penumpang untuk terus memantau jadwal penerbangan melalui saluran resmi dan bersabar atas kondisi yang terjadi. Dengan langkah antisipasi yang dilakukan, diharapkan operasional penerbangan dapat kembali normal seiring perbaikan kondisi cuaca. “Kami bersama seluruh stakeholder terkait mengantisipasi kondisi cuaca saat ini dengan terus melakukan koordinasi dan memperbarui informasi,” pungkasnya.
Untuk diketahui akhir-akhir kondisi cuaca di wilayah Provinsi Bali dan sekitarnya memang tergolong ekstrem. Selain curah hujan tinggi, juga terjadi angin kencang dan petir. Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III menyebutkan cuaca di Provinsi Bali masih dipengaruhi bibit siklon tropis 93S, diperkirakan hingga 15 Desember 2024.
"Dampak tidak langsung dari adanya bibit siklon tropis 93S mendukung pertumbuhan awan hujan dan peningkatan kecepatan angin," kata Kepala BBMKG Wilayah III Cahyo Nugroho di Denpasar, Jumat (13/12). Akibatnya, wilayah Bali diperkirakan hujan ringan hingga lebat dan kecepatan angin diperkirakan hingga 37 kilometer per jam yang bertiup dari barat daya-barat laut. Kemudian, tinggi gelombang laut di perairan selatan Bali diperkirakan hingga 2,5 meter, kemudian Selat Bali dan Selat Lombok diperkirakan dua meter.
Karena itu, BBMKG Wilayah III meminta masyarakat nelayan, pelaku wisata bahari, dan wisatawan untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi dan angin kencang. Pihaknya juga meminta masyarakat mewaspadai potensi dampak dari cuaca ekstrem yakni genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang karena diperkirakan pada 13-15 Desember 2024 terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di wilayah Bali.
BMKG menjelaskan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter perlu diwaspadai pengguna perahu nelayan. Kemudian, operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Sedangkan, operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Sementara itu, berdasarkan data Info BMKG yang diperbarui pada 12 Desember 2024 pukul 07.00 WIB, bibit siklon tropis 93S terpantau di sekitar Samudera Hindia selatan Banten dengan pusat sirkulasi di sekitar 17,9 Lintang Selatan, 106,7 Bujur Timur. Kecepatan angin maksimum mencapai kisaran 37-46 kilometer per jam cenderung menurun jika dibandingkan 12 jam terakhir dan tekanan udara minimum 1.000 hektopascal (hPa).
BMKG memperkirakan posisi bibit siklon tropis 93S bergerak ke arah barat daya atau menjauhi wilayah Indonesia. Secara umum, potensi bibit siklon tropis 93S menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan adalah rendah. Ia mengharapkan masyarakat dapat membarui informasi cuaca terkini melalui laman BBMKG Denpasar yakni balai3.denpasar.bmkg.go.id atau web.meteo.bmkg.go.id. Kemudian media sosial di antaranya telegram @warningcuacabali, X di @bbMKG3, instagram @bmkgbali. 7 ol3