ARTICLE AD BOX
Jakarta, Gizmologi – Industri video game kembali dihadapkan pada tantangan besar, kali ini melibatkan studio pengembang ternama asal Polandia, People Can Fly. Studio yang dikenal melalui karya seperti Outriders dan Gears of War: Judgment ini mengumumkan langkah sulit berupa penghentian beberapa proyek, pengurangan skala pengembangan, dan restrukturisasi tim internal. Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap tekanan pasar yang disebut CEO Sebastian Wojciechowski sebagai “melampaui prediksi awal mereka.”
Dalam pengumuman resmi, studio tersebut menyatakan bahwa Project Victoria dihentikan, sementara Project Bifrost akan mengalami pengurangan skala pengembangan. Tidak hanya itu, keputusan ini juga mengakibatkan pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 120 karyawan. Ini menambah daftar panjang pekerja di industri game yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja sepanjang tahun 2024.
Tantangan yang dihadapi People Can Fly mencerminkan ketidakpastian yang terus melanda industri game. Dengan pasar yang terus berkembang dan kompetisi yang semakin ketat, studio-studio pengembang dituntut untuk terus beradaptasi dengan kondisi yang ada. Dalam pernyataannya, Wojciechowski menggarisbawahi pentingnya fokus pada satu proyek independen untuk memastikan keberlanjutan studio ini ke depan.
Baca Juga: Santa Monica Studio Tengah Bangun Game Baru, Lanjutan God of War?
Proyek yang Dihentikan dan Rencana Masa Depan
Salah satu proyek yang dihentikan adalah Project Victoria, sebuah proyek ambisius yang sayangnya tidak bisa dilanjutkan karena tekanan pasar. Selain itu, Project Bifrost, yang sebelumnya direncanakan sebagai salah satu pilar pengembangan studio, juga harus mengalami pengurangan skala besar. Keputusan ini dilakukan untuk menyesuaikan kapasitas keuangan studio dan memastikan keberlanjutan jangka panjang.
Langkah-langkah ini diambil setelah studio sebelumnya membatalkan Project Dagger pada bulan April 2024. Project Dagger awalnya direncanakan sebagai proyek kerja sama dengan Take-Two Interactive. Namun, kerja sama ini berakhir pada September 2022, ketika Take-Two memutuskan untuk menarik diri dari proyek tersebut. Kondisi ini semakin memperumit tantangan finansial dan operasional bagi People Can Fly.
Meskipun begitu, studio tetap berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan satu proyek independen yang menjadi prioritas mereka. Proyek ini diharapkan dapat menjadi landasan baru bagi People Can Fly untuk bangkit dari tekanan pasar dan kembali menunjukkan eksistensinya di industri game global.
Dampak Bagi Industri dan Langkah Pemulihan
Keputusan People Can Fly untuk merumahkan 120 pekerjanya menjadi bagian dari tren layoff yang melanda industri game sepanjang tahun ini. Banyak studio menghadapi tekanan serupa akibat perubahan pola konsumsi, persaingan ketat, dan meningkatnya biaya pengembangan. Hal ini menunjukkan betapa rapuhnya ekosistem industri kreatif, bahkan bagi studio dengan rekam jejak yang solid.
Sebagai bagian dari strategi pemulihan, People Can Fly mengalihkan fokusnya pada proyek kerja sama seperti Project Gemini, yang sedang dalam pengembangan bersama mitra lama mereka, Square Enix. Proyek ini diharapkan dirilis pada tahun 2026 dan menjadi salah satu harapan bagi masa depan studio. Selain itu, studio juga baru saja merilis Bulletstorm VR, versi terbaru dari game klasik mereka yang diadaptasi untuk perangkat Meta Quest dan PSVR 2.
Dengan restrukturisasi ini, People Can Fly tidak hanya mencoba bertahan, tetapi juga memperkuat fondasi untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Dukungan komunitas, mitra, dan inovasi kreatif akan menjadi kunci utama bagi mereka untuk melewati masa sulit ini dan kembali ke jalur kesuksesan.
Komitmen untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Dalam pesannya, Sebastian Wojciechowski menekankan bahwa keputusan sulit ini diambil untuk memastikan keberlanjutan studio. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh tim yang telah berkontribusi dalam perjalanan panjang studio ini. Dengan rasa hormat dan empati, studio berkomitmen untuk mendukung para pekerja yang terdampak, baik melalui sumber daya maupun bantuan lainnya selama masa transisi.
Meski ini merupakan periode yang penuh tantangan, People Can Fly tetap mempertahankan semangat untuk menciptakan pengalaman gaming berkualitas tinggi. Mereka berjanji tidak akan menyerah pada impian dan visi mereka untuk menjadi salah satu studio terkemuka di dunia. Bagi para penggemar, pengumuman ini adalah pengingat bahwa setiap inovasi besar sering kali datang dari perjuangan keras di balik layar.
Restrukturisasi ini, meskipun berat, diharapkan dapat membawa People Can Fly ke arah yang lebih stabil dan fokus pada kualitas daripada kuantitas. Dengan belajar dari tantangan ini, mereka berpeluang untuk bangkit lebih kuat dan kembali menghadirkan karya-karya yang meninggalkan jejak mendalam di dunia gaming.
Artikel berjudul Studio Game People Can Fly PHK 120 Karyawan Akibat Tekanan Pasar yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id