ARTICLE AD BOX
Jakarta, Gizmologi – Perusahaan penyedia layanan data internet Starlink baru saja membuka pasar baru di 4 negara berbeda dalam beberapa hari terakhir. Perusahaan milik Elon Musk ini telah memasuki pasar di negara Cape Verde, Nauru, Armenia, dan tetangga kita Timor Leste.
Pembukaan pasar baru ini membawa pertambahan pada pengguna layanan secara global. Sampai saat ini setidaknya sudah ada 4 juta pengguna di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Membawa visi untuk dunia yang tidak tersekat oleh internet, membuat Starlink banyak diminati masyarakat.
Pembukaan di 4 negara tersebut menjadi penutup dari tahun 2024. Sebelum nantinya akan dilanjutkan pada tahun 2025 dengan perluasan wilayah pasar yang baru. Menurut coverage map resmi dari perusahaan, akan ada negara-negara baru di Eropa yang menjadi tujuan pasar mereka, seperti Serbia, Montenegro, dan Turki. Begitu juga dengan negara lain termasuk Republik Demokratik Kongo, Uganda, Bolivia, dan Kamboja.
Starlink juga dikabarkan tengah merencanakan pembukaan pasar baru di Mesir, Thailand, dan Kamboja meskipun belum diketahui kapan tepatnya hal itu akan dilakukan.
Semakin masifnya pengguna layanan di berbagai belahan dunia akan menjadi tantangan bagi perusahaan dalam mempertahankan kecepatan internet yang dihasilkan. Menurut laporan di Amerika Serikat terjadi penurunan kecepatan dari sebelumnya 100 Mbps menjadi 80 Mbps. Starlink masih berupaya mengembalikan kecepatan tersebut dengan menghadirkan satelit baru.
Baca juga: Elon Musk Introduces RoboTaxi & RoboVan, Fully Automated Taxi Ready for Production 2027
Kehadiran Starlink di Indonesia
Kehadiran Starlink telah menjadi salah satu alternatif pengguna internet yang tidak ingin repot dengan instalasi kabel dan peralatan pendukung lainnya. Hal tersebut sangat berguna terutama di kota-kota kecil yang belum dimasuki provider internet kabel.
Starlink dikenal berkat efisiensinya perangkatnya yang langsung terhubung dengan satelit di orbit bumi. Sehingga akses internet pun lebih mudah didapatkan. Sampai kini sudah ada 7.000 satelit kecil yang berputar di orbit rendah bumi. Pengembangan satelit ini merupakan bagian dari pengembangan yang dilakukan oleh SpaceX yang juga milik Elon Musk.
Di Indonesia kehadiran perangkat ini sudah dilakukan sejak awal tahun 2024. Bahkan cakupan Starlink diarahkan untuk digunakan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Bidang kesehatan seperti puskemas menjadi salah satu prioritas dalam pengembangan penggunaan perangkat tersebut di Indonesia.
Instalasi yang mudah dan relatif murah juga membuat masyarakat dapat memanfaatkan teknologi ini secara langsung. Menurut website resmi Starlink, paket residensial menawarkan kuota internet tak terbatas, berkecepatan tinggi dan latensi yang rendah. Bisa kamu beli dengan harga Rp750 ribu per bulan, namun untuk perangkat kerasnya perlu kamu beli dengan harga Rp7,8 juta. Paket residensial ini bisa digunakan untuk keluarga dalam satu rumah.
Artikel berjudul Starlink Buka Pasar Baru di 4 Negara, Tahun 2025 Akan Terus Bertambah! yang ditulis oleh Ronggo pertama kali tampil di Gizmologi.id