ARTICLE AD BOX
Kegiatan yang mengusung tema ‘Perempuan Berdaya, Indonesia Raya’ ini dihadiri Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPP PDIP I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang akrab disapa Bintang Puspayoga beserta seluruh istri bupati dan wakil bupati se-Bali, kader perempuan anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali, Fraksi PDIP DPRD kabupaten/kota se-Bali, ibu-ibu veteran, istri anggota Fraksi PDIP, dan Ibu Kepala Taman Pujaan Bangsa Margarana.
Pada kesempatan tersebut, Bintang Puspayoga menyerahkan bantuan kepada perwakilan veteran perempuan sebagai wujud penghormatan atas jasa mereka. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga di Candi Pahlawan Margarana dan prosesi tabur bunga yang dilakukan oleh seluruh peserta.
Wakil Ketua Bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak DPD PDI Perjuangan Bali Ni Made Rahayuni, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari instruksi DPP PDI Perjuangan untuk memperingati Hari Ibu dengan semangat kebangsaan dan penghormatan terhadap para pahlawan. Selain ziarah, DPD PDIP Bali juga melakukan berbagai kegiatan pendataan dan penguatan pemberdayaan perempuan, termasuk terkait isu stunting, kekerasan terhadap perempuan dan anak, hingga perdagangan manusia. Selain itu, pendataan kader perempuan di semua tingkatan partai juga menjadi fokus.
Foto: Bintang Puspayoga bersama kader perempuan PDIP melakukan prosesi tabur bunga di Taman Pujaan Bangsa Margarana, Tabanan, Minggu (22/12). -IST
Rahayuni memaparkan jumlah kader perempuan di PDIP Bali mencakup anggota fraksi, pengurus DPD, DPC, PAC, dan ranting di kabupaten/kota. Kabupaten Buleleng memiliki jumlah kader perempuan terbanyak, yaitu 127 orang, diikuti Badung 91 orang, dan Tabanan 84 orang. “Kader perempuan PDI Perjuangan berperan penting dalam upaya pemberdayaan di masyarakat. Saat ini, jumlah kader perempuan di PDI Perjuangan Bali mencapai ratusan orang yang tersebar di berbagai wilayah,” ujar Srikandi DPRD Tabanan ini.
Sebelumnya, pada 21 Desember 2024, DPC PDIP di masing-masing kabupaten/kota menggelar bakti sosial untuk membantu masyarakat miskin, khususnya perempuan dan anak. Khususnya di Jembrana, bantuan diberikan kepada keluarga korban banjir. Selain itu, anjangsana ke rumah veteran perempuan dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang.
Disampaikannya, di TPB Margarana terdapat satu-satunya nisan Pahlawan Perempuan, yang bernama Men Lumut, berasal dari Desa Payangan, Marga, bergabung dengan Pasukan Ciung Wanara di bawah pimpinan Letkol I Gusti Ngurah Rai. Dia gugur bersama pejuang lainnya dalam peristiwa Puputan Margarana pada 20 November 1946.
Rahayuni juga menyoroti isu-isu penting terkait perempuan dan anak yang perlu diperjuangkan, seperti perlunya perhatian terhadap kemiskinan dan perlindungan sosial, terutama bagi perempuan dan anak yang berada dalam kelompok rentan. Selain itu, dia menekankan pentingnya perlindungan bagi perempuan pekerja, seperti pekerja rumah tangga (PRT), Pekerja Migran Indonesia (PMI), korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), pekerja layak, serta pekerja disabilitas.
Bintang Puspayoga menambahkan bahwa Hari Ibu adalah momentum penting untuk mengenang perjuangan perempuan Indonesia yang telah dimulai sejak Kongres Perempuan Nasional pada 1928. Dia menyoroti pentingnya meningkatkan keterwakilan perempuan dalam dunia politik sebagai bentuk konkret pemberdayaan. “Di tahun 2024 ini, di tengah tekanan politik yang luar biasa, perempuan di DPR RI meningkat 2 persen, kita patut bersyukur, namun kalau kita berbicara kuota masih menjadi PR,” ucap mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia di era Presiden Joko Widodo ini.
Bintang Puspayoga juga menegaskan meskipun politik sering dianggap sebagai ranah laki-laki, terutama di masyarakat yang melihatnya sebagai dunia yang keras, PDIP memandang hal tersebut dengan cara yang berbeda. “Sering disampaikan oleh Ibu Ketum (Megawati Soekarnoputri) bahwa politik itu adalah kehidupan, kehidupan setiap orang menyampaikan suara dan memperjuangkan hak-hak rakyatnya, sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia,” sebutnya.
Bintang Puspayoga berharap momentum Hari Ibu kali ini bisa menjadi penyemangat dan inspirasi bagi seluruh perempuan, tidak hanya di PDIP tetapi juga bagi perempuan di seluruh Indonesia. “Kami sampaikan Hari Ibu ini bukan ‘mother days’ seperti di negara lain, bahwa Hari Ibu ini adalah perjuangan pergerakan perempuan, itu yang kita rayakan momentum hari ini,” tandasnya. 7 cr79