ARTICLE AD BOX
The Citizen pun kini harus berjuang keras jika tak ingin terdepak dari Liga Champions. Bahkan kekalahan itu menambah buruk krisis yang melanda ManCity. Tim asuhan Pep Guardiola itu hanya menang satu kali dari 10 laga di semua kompetisi.
City total menelan tujuh kekalahan sejak Piala Liga Inggris dikalahkan Tottenham Hotspur pada 10 Oktober 2024. Sejauh ini, belum terlihat tanda-tanda kuat nasib mereka akan berbalik dalam waktu dekat.
Guardiola pun juga tambah tertekan. Situasinya jadi sulit bagi pelatih asal Spanyol itu, karena baru saja meneken kontrak baru dengan juara Premier League tersebut. Carragher pun menilai Guardiola mungkin menyesal menandatangani kesepakatan baru itu dengan ManCity.
"Manajer terhebat dan tersukses, mungkin sepanjang masa, tidak punya jawaban saat ini. Dia sudah mencoba sistem, pemain, dan posisi yang berbeda," kata Carragher.
Menurutnya, Guardiola tidak pernah mengalami hal dan situasi seperti ini sebelumnya. Carragher menilai, tidak ada yang dapat dilihat di belakang, karena Pep sangat sukses di masa lalu. Apalagi, katanya, banyak pelatih di dunia kini memandang Pep dengan senyum masam.
Sementara itu, Guardiola sendiri menerima hasil buruk yang diperoleh The Citizens musim ini. Dia mengakui harus menerimanya secara normal, bahwa terkadang ada periode buruk dan akan bekerja keras sampai akhir. Pelatih asal Spanyol itu menilai, anak asuhnya sudah bermain begitu bagus dan sesuai dengan instruksinya.
Kini ManCity tertahan di peringkat ke-22 klasemen sementara Liga Champions dengan delapan poin dari enam laga, berjarak lima poin dari posisi delapan besar. Sedangkan Juventus naik ke peringkat 14 dengan 11 poin dari enam laga.
Di Laga kali ini statistika ManCity lebih unggul dengan 69 persen penguasaan bola dan melepaskan 12 tendangan, yang tiga di antaranya tepat sasaran, namun Juventus dapat tampil lebih efisien. Gol Juve terjadi menit ke-53 lewat sundulan Dusan Vlahovic dan menit ke-75 lewat voli Weston McKennie. ant