Warning: session_start(): open(/home/liputanslot/public_html/src/var/sessions/sess_6efe320eb1a0296814951ff217b895d2, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/liputanslot/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/liputanslot/public_html/src/var/sessions) in /home/liputanslot/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Nataru, Pemakaian Air Diprediksi Naik 5 Persen - Liputanslot

Nataru, Pemakaian Air Diprediksi Naik 5 Persen

1 day ago 3
ARTICLE AD BOX
MANGUPURA, NusaBali
Menjelang periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) Perumda Air Minum Tirta Mangutama memprediksi peningkatan konsumsi air hingga 5 persen. Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali, khususnya Kabupaten Badung.

Direktur Perumda Air Minum Tirta Mangutama Wayan Suyasa, mengatakan konsumsi air yang diprediksi meningkat 5 persen seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan pada momen Nataru. Namun demikian perusahaan plat merah tersebut telah mempersiapkan berbagai langkah antisipasi untuk memastikan pelayanan tetap optimal, khususnya di area strategis seperti bandara, kawasan Nusa Dua, dan titik pelanggan lainnya.

“Untuk tahun baru biasanya kebutuhan air meningkat karena kunjungan wisatawan juga meningkat. Antisipasi kami mencakup kesiagaan tim dan strategi penanganan jika ada event internasional, agar pelayanan di titik-titik strategis tidak terganggu,” jelas Suyasa pada Senin (23/12) pagi.

Peningkatan konsumsi air sebesar 5 persen ini, menurut Suyasa, sudah menjadi pola berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Meski dengan adanya lonjakan kunjungan wisatawan, pihaknya yakin dampak tersebut masih dapat dikelola dengan baik. Perusahaan, kata dia, telah menyiapkan langkah strategis, termasuk menyediakan empat unit mobil tangki internal serta mobil tangki sewaan. Langkah ini bertujuan untuk menjangkau titik-titik yang berpotensi mengalami gangguan suplai air. 

“Jika ada gangguan, mobil tangki akan melayani kebutuhan air di area yang terdampak. Kami juga memiliki Tim URC (Unit Reaksi Cepat) yang dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu wilayah selatan dan utara, untuk memastikan ketersediaan air secara merata,” jelas Suyasa.

Disinggung soal cuaca buruk yang berpotensi, Suyasa menegaskan juga sudah diantisipasi. “Sebelumnya, jika NTU atau tingkat kekeruhan air mencapai 5.000, kami masih bisa mengolahnya dengan risiko pompa rusak. Namun, sekarang jika NTU sudah di atas 3.000, kami langsung menghentikan produksi, karena ini masalah rutin, kami membangun prasedimentasi di IPA Blusung untuk membantu proses pengolahan air,” jelas Suyasa.

Oleh karena itu, dia menilai prasedimentasi dirancang untuk mengendapkan lumpur, pasir, dan kayu sebelum air masuk ke mesin pengolah. Teknologi yang digunakan, termasuk elektrolisis membran, membantu mempercepat proses pengendapan meski lokasi IPA relatif kecil. Dengan adanya prasedimentasi, pompa dapat beroperasi lebih lama karena kualitas air baku lebih stabil.

“Prasidementasi sangat berdampak, lokasinya di IPA Blusung berdampak positif bagi kita. Harapan kita nantinya itu bisa diendapkan dulu beberapa menit, sehingga bisa kita lebih lama pompa itu bisa hidup,” ujar Suyasa.

Sementara itu, Direktur Teknik Perumdam Tirta Mangutama Made Suarsa menambahkan bahwa prasedimentasi berfungsi sebagai bangunan untuk mengurangi kandungan lumpur dan pasir dari air sungai yang akan diolah menjadi air minum. Cara kerjanya adalah memperlambat aliran air, sehingga memungkinkan lumpur dan pasir mengendap secara gravitasi.

“Targetnya rampung bulan ini. Dari hasil pengecekan terakhir, jika terjadi endapan setinggi 3 meter, maka akan secara otomatis langsung digelontor. Jadi, otomatisasinya sudah berjalan. Dengan kekeruhan air tertentu yang kita patok, air baku akan mengalir ke pompa,” jelas Suarsa.

Prasedimentasi ini diharapkan mampu mengatasi masalah stop produksi saat musim hujan. Secara teori, prasedimentasi dapat mengolah air baku hingga 600 liter per detik, meskipun realisasinya akan terus dievaluasi dan dioptimalkan, hasil kinerja bangunan ini akan terlihat setelah rampung sepenuhnya. “Ini harus kita lakukan walaupun mahal, karena masalah sudah ada. Ini adalah solusi agar musim hujan tahun depan, IPA Blusung mampu mengolah air secara maksimal,” katanya. 7 ol3
Read Entire Article