Warning: session_start(): open(/home/liputanslot/public_html/src/var/sessions/sess_b46e0e0b5be0ec2dfccd1039c7abe1e8, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/liputanslot/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/liputanslot/public_html/src/var/sessions) in /home/liputanslot/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Menteri LH - Mendikdasmen MoU Pengelolaan Sampah - Liputanslot

Menteri LH - Mendikdasmen MoU Pengelolaan Sampah

1 day ago 1
ARTICLE AD BOX
MANGUPURA, NusaBali
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Abdul Mu’ti menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait sinergi pengelolaan sampah.

“Harapannya dapat dorong terbangunnya budaya bangsa yang beradab yang mampu mengelola sampah yang baik dan berwawasan lingkungan,” kata Hanif di sela kegiatan aksi bersih sampah laut di Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu (4/1/2025).

Hanif menjelaskan kerja sama itu menyangkut sinergi tugas dan fungsi di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan bidang pendidikan dasar dan menengah.

Rencananya, kata dia, dalam waktu dekat pihaknya akan melaksanakan rapat koordinasi yang salah satunya pesertanya bersama para kepala dinas provinsi untuk menerapkan Adi Wiyata menjadi program yang lebih riil.

Ada pun Adi Wiyata merupakan inisiatif pendidikan lingkungan hidup di sekolah dasar dan menengah yang dimulai pada 1996.

“Nanti di Dikti (Pendidikan Tinggi) berikutnya. Ini langkah riil dibangun atas perintah presiden. Kami diminta menjaga kualitas lingkungan di tengah upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Pasalnya, lanjut Hanif, pertumbuhan ekonomi juga berperan memunculkan sampah. Di Bali sebagai sentra pariwisata, ujar dia, diperkirakan satu jiwa dapat menghasilkan lebih dari satu kilogram sampah per hari.

Menteri LH dalam aksi bersih sampah laut di Pantai Kuta, Bali menyebutkan timbunan sampah di Indonesia pada 2023 mencapai sebanyak 56,63 juta ton. Ada pun capaian pengelolaan sampah, hingga saat ini baru mencapai 39 persen.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Abdul Mu’ti menjelaskan sinergi itu merupakan bagian untuk mendukung budaya bersih.

“Dengan kerja sama ini, insan pendidikan dapat terlibat dalam menjaga kelestarian lingkungan, kebersihan, dan itu dimulai dari kita di bangku pendidikan dan anak-anak mendapat bimbingan, pencerahan dari guru,” ucap Mu’ti.

Hanif mengungkapkan bahwa pemerintah akan mengaktifkan tim yang telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut.

Dia mengharapkan tim tersebut dapat optimal dalam mengatasi sampah kiriman yang saat ini terjadi di pesisir Bali, di antaranya Pantai Kuta dan Pantai Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.

“Kami akan kawal ini sampai April 2025,” ucap Hanif. Kegiatan bersih sampah laut tersebut diikuti empat menteri Kabinet Merah Putih, yakni Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti.

“Bayangkan puluhan tahun lagi lebih banyak sampah daripada ikan di laut, apalagi plastik yang susah terurai,” kata Zulkifli Hasan.

Menurut dia, apabila tidak ditangani segera, sampah di laut termasuk plastik, dapat mengancam ketahanan pangan, khususnya sektor perikanan, karena diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 600 ribu ton per hari.

Hanif menjelaskan penanganan sampah kiriman yang terjadi di Bali, termasuk Pantai Kuta menjadi prioritas pemerintah pusat dan daerah, karena membawa reputasi Indonesia di mata internasional.

Sampah kiriman itu terjadi saat musim angin barat yang berlangsung pada periode Oktober – Maret setiap tahunnya.

Hanif memperkirakan jumlah sampah kiriman di pesisir Bali pada 2024–2025 lebih tinggi dibandingkan pada 2020–2021 mencapai sekitar 6.000 ton dan pada 2023 sekitar 2.900 ton.

“(Pantai) Kuta ini menjadi prioritas, karena ini reputasi internasional kami di sini. Kami akan selesaikan maksimal,” ucapnya.

Dia menilai aksi bersih sampah laut itu sebagai salah satu langkah konkret yang dilakukan pemerintah dengan menggandeng lintas sektor untuk menanggulangi sampah kiriman sekaligus edukasi kepada masyarakat.

Sebanyak 2.115 peserta mulai dari TNI, Polri, pelajar, kampus pariwisata Poltekpar Bali, komunitas masyarakat, tenaga kebersihan, Satgas Kuta, desa adat, lembaga swadaya masyarakat, media massa hingga pegiat media sosial terlibat dalam aksi bersih-bersih itu.

Sampah kiriman berupa plastik, bahan karet hingga kayu,dan sampah tersebut kemudian dipungut dan ditampung dalam karung dengan dibantu sedikitnya empat alat berat dan sejumlah truk.

Mereka kemudian melakukan pemilahan sampah plastik dan ditimbang untuk dibawa kembali ke tempat pengolahan sampah bekerja sama dengan mitra ketiga.

Hadir pula Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata Zita Anjani, Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, Bupati Badung Giri Prasta, Pangdam IX/Udayana, Polda Bali, Korem 163/Wira Satya, hingga perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. 7 ant
Read Entire Article