Warning: session_start(): open(/home/liputanslot/public_html/src/var/sessions/sess_e40690e8549302f9d645cfefaf3f3a39, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/liputanslot/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/liputanslot/public_html/src/var/sessions) in /home/liputanslot/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Jembatan Kayu Spot Baru Wisata Penglipuran - Liputanslot

Jembatan Kayu Spot Baru Wisata Penglipuran

1 week ago 5
ARTICLE AD BOX
Selain memberikan suasana baru bagi pengunjung, spot ini juga untuk mengatasi over capasity kunjungan. Manager Pengelola Desa Wisata Penglipuran, Wayan Sumiarsa menjelaskan jembatan kayu penghubung desa induk Penglipuran dengan kawasan hutan bambu telah dibuka secara resmi, Minggu (15/12). "Jembatan kayu sepanjang 100 meter yang terbuat dari kayu ulin ini, hari ini kami buka secara resmi," ungkapnya.
 
Lanjutnya, keberadaan jembatan kayu ini bisa untuk menambah daya tarik bagi wisatawan dan bisa sebagai spot poto baru. Jembatan kayu dibangun untuk kenyamanan wisatawan yang akan berkunjung ke hutan bambu.
 
"Selama ini wisatawan yang akan ke hutan bambu harus jalan kaki melewati jalan raya," ujarnya.
 
Wayan Sumiarsa mengatakan pihak pengelola desa wisata Penglipuran memang konsen melakukan penataan kawasan hutan bambu.  Mengingat desa wisata Penglipuran telah mengalami over capasity. Daya tampung desa Penglipuran 1.500 sampai 2.000 wisatan per hari. Namun belakangan ini, tingkat kunjungan mencapai 3.000 lebih wisatawan per hari.
 
Untuk mengatasi terjadinya over capasity, pihak pengelola akhirnya mengembangkan kawasan hutan bambu sejak beberapa tahun terakhir.
 
Diakui, belakangan ini tingkat kunjungan wisatawan ke hutan bambu mulai mengalami peningkatan. "Sebelumnya wisatawan yang datang ke hutan bambu, hanya puluhan orang per hari. Sekarang rata-rata wisatawan yang masuk ke hutan bambu sudah mencapai 200 wisatawan per hari. Data ini sesuai data kunjungan ke Bamboo Cafe Penglipuran," sambungnya.
 
Karena itu, pihak pengelola pun terus berupaya melakukan pengembangan lebih lanjut. Salah satu rencana yang kini digagas untuk tahun 2025 adalah dengan melengkapi kawasan hutan bambu dengan kebun binatang mini (minizoo).
 
Untuk diawal, akan bangun penangkaran rusa dan fasilitas penunjang. Untuk itu, diharapkan pula peran pemerintah daerah untuk turut mensupport perencanaan yang dilakukan pihak pengelola. 7esa
Read Entire Article