ARTICLE AD BOX
Kekroditan arus lalu lintas ini terlihat tepat di depan jembatan timbang Kementerian Perhubungan RI. Kondisi ini disebabkan banjir meluap ke jalan raya saat hujan deras mengguyur.
Luapan air ke jalan raya ini berasal dari sungai yang ada di sebelah timur jembatan timbang. Sungai ini penuh sampah dan akhirnya menyumbat jembatan yang posisinya rendah. Sehingga volume air hujan yang mengalir dari hulu tidak dapat mengalir sempurna dan akhirnya meluap dan menggenangi jalan raya. “Itu karena sumbatan sampah, air hujan yang mengalir di sungai tidak bisa maksimal. Sempat macet parah karena lumayan airnya sampai selutut. Tapi tadi jam (pukul) 18.00 Wita sudah reda setelah dibersihkan tenaga drainase PUTR, jalan sudah kembali normal,” ucap Camat Seririt I Gusti Putu Ngurah Mastika saat dihubungi, Minggu petang kemarin.
Petugas tunjukkan jembatan yang tersumbat sampah. –IST
Titik banjir di Banjarasem ini disebut Mastika pertama kali terjadi. Biasanya jika hujan deras dengan intensitas lama, daerah yang rentan terendam banjir di sekitar Lapangan Seririt, Desa Sulanyah, Kecamatan Seririt, Buleleng. Sebab lokasinya memang cukup rendah dibandingkan kawasan lainnya.
Selain banjir di jalan nasional wilayah Banjarasem, hujan deras di Seririt berdampak pada jebolnya senderan RSUD Tangguwisia, Desa Tangguwisia, Seririt, Buleleng. Senderan kurang lebih 10 meter itu menjebol tembok rumah warga di sisi barat. Sehingga air dari saluran drainase di bawah senderan yang jebol masuk ke rumah warga. “Laporan detailnya belum kami terima. Tetapi sejauh ini banjir hanya menggenangi jalan, belum ada rumah terendam yang dilaporkan. Kami masih menunggu laporan dari masing-masing perbekel juga sambil memantau situasi,” terang Mastika. 7 k23