Warning: session_start(): open(/home/liputanslot/public_html/src/var/sessions/sess_5f4ccb2f8652ee696c1366bd4d538d57, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/liputanslot/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/liputanslot/public_html/src/var/sessions) in /home/liputanslot/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Insiden Satu Keluarga Tewas Diduga Akibat Pinjol di Tangerang, Psikolog Sebut Ada Unsur Dugaan Pembunuhan - Liputanslot

Insiden Satu Keluarga Tewas Diduga Akibat Pinjol di Tangerang, Psikolog Sebut Ada Unsur Dugaan Pembunuhan

6 days ago 4
ARTICLE AD BOX

Kediaman keluarga yang ditemukan meninggal dunia di dalam rumah di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. (Foto: Liputan6.com/Pramita Tristiawati).

Jakarta – Satu keluarga ditemukan meninggal dunia di dalam rumah mereka di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Ketiga korban terdiri dari suami berinisial AF (31), istri YL (28), dan anak mereka yang berusia tiga tahun, AH. Penemuan ini terjadi pada Minggu, 15 Desember 2024, sekitar pukul 11.00 WIB.

Polisi saat ini sedang menyelidiki penyebab kematian keluarga ini. Dugaan sementara menunjukkan bahwa mereka mungkin telah bunuh diri, terkait dengan kondisi keuangan yang sulit, di mana suami, AF, diduga terlilit pinjaman online (pinjol).

Psikolog Forensik, Reza Indragiri, menyampaikan dugaan bahwa insiden kematian satu keluarga di Kampung Poncol bukan hanya sekadar bunuh diri, tetapi juga berpotensi melibatkan dugaan pembunuhan. Reza menggarisbawahi bahwa salah satu korban, yaitu AH, masih berusia tiga tahun.

“Jadi, pada peristiwa menyedihkan ini, tampaknya telah terjadi pembunuhan dan bunuh diri sekaligus,” kata Reza saat dihubungi, Senin (16/12/2024).

Sementara dua korban, pasangan suami istri AF dan YL, bisa dispekulasikan tewas akibat bunuh diri, penting untuk tidak membuat asumsi serupa mengenai anak mereka, AH, yang juga ditemukan tewas. Psikolog Forensik Reza Indragiri menekankan bahwa anak-anak, terutama yang masih berusia tiga tahun, tidak dapat diasumsikan memiliki keinginan atau kesepakatan untuk melakukan bunuh diri.

“Anak-anak harus diposisikan sebagai individu yang dipaksa untuk kehilangan nyawa,” ujar Reza.

Reza menegaskan bahwa bunuh diri tidak memiliki pembenaran apa pun dan merupakan keputusan yang salah. Ia mengingatkan agar tindakan tersebut tidak ditiru oleh siapa pun. Meski demikian, jika seseorang merasa terpaksa mengambil jalan yang keliru itu, Reza menyarankan agar mereka meninggalkan catatan terakhir. Catatan tersebut bisa membantu mengurangi misteri seputar kematian mereka dan memudahkan pihak berwenang dalam memberikan kesimpulan.

Dalam konteks kasus yang sedang diselidiki ini, di mana terdapat spekulasi tentang bunuh diri akibat terjerat pinjaman online (pinjol).

“Ada tidaknya unsur pidana serta memberikan kepastian kepada keluarga tentang kematian tersebut,” kata Reza.

Kronologi Penemuan Satu Keluarga Tewas Diduga Akibat Terlilit Pinjol

Sebelumnya, jasad para korban ditemukan pada Minggu, 15 Desember 2024, sekitar pukul 11.00 WIB. Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas Arifin, mengonfirmasi bahwa ketiga korban terdiri dari pasangan suami istri, AF (31) dan YL (28), serta anak laki-laki mereka yang berinisial AH (3).

“Benar telah ditemukan adanya 3 orang jenazah atau satu keluarga,” kata Kemas dalam keterangannya, Minggu (15/12/2024).

Kemas menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.

Kejadian tragis ini pertama kali diketahui oleh kerabat korban yang datang ke rumah untuk menyalakan air. Kebetulan, tombol on/off-nya berada di dalam rumah korban.

“Namun pintu rumah masih kondisi terkunci,” ujar Kemas.

Kemas menjelaskan bahwa kerabat korban membuka pintu rumah melalui jendela samping. Di dalam kamar, terlihat YL dan anak laki-laki mereka, AH, sudah terbaring kaku. Sementara itu, AF ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan cara tergantung di dapur, menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu plafon.

“Saat ini ketiga jenazah dibawa ke RS Fatmawati untuk dilakukan Visum Et Repertum,” ujar Kemas.

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa kematian satu keluarga ini mungkin terkait dengan masalah pinjaman online (pinjol). Hal ini diketahui dari keterangan saksi berinisial A, yang mendengar dari YL bahwa suaminya, AF, terjerat pinjaman online.

Namun, pihak kepolisian belum bisa memberikan kesimpulan definitif mengenai kasus ini. Kemas menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.

“Motif kematian ketiga korban masih dalam penyelidikan unit Reskrim Polsek Ciputat Timur dan Sat Reskrim Polres Tangerang Selatan,” ujar Kemas.

Sumber Liputan6

The post Insiden Satu Keluarga Tewas Diduga Akibat Pinjol di Tangerang, Psikolog Sebut Ada Unsur Dugaan Pembunuhan first appeared on Inside Berita.

Read Entire Article