ARTICLE AD BOX
Jakarta, Gizmologi – Cloudera mengatakan bahwa GenAI telah membawa transformasi besar dalam meningkatkan efisiensi operasional perusahaan sekaligus menyediakan insight yang mendalam dari data. Namun, setelah antusiasme awal, fokus kini mulai bergeser ke pendekatan yang lebih pragmatis. Perusahaan semakin dituntut untuk membuktikan bahwa investasi mereka pada teknologi ini memberikan hasil yang nyata dan relevan bagi tujuan bisnis.
Meskipun GenAI bukan solusi akhir bagi semua tantangan bisnis, teknologi ini tetap menjadi kunci untuk keunggulan kompetitif. Perusahaan yang mampu memanfaatkan potensi AI secara efektif akan mendapatkan keuntungan signifikan, baik dalam efisiensi internal maupun strategi pasar. Tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun penting, di mana fokus pada implementasi yang nyata dan hasil yang terukur akan menjadi prioritas utama.
Cloudera sendiri membagikan sejumlah prediksi tentang bagaimana perusahaan dapat mempersiapkan diri menghadapi tantangan teknologi di tahun mendatang. Mulai dari menjembatani kesenjangan antara bisnis dan IT hingga pentingnya tata kelola data dalam ekosistem hybrid cloud, berikut adalah beberapa tren yang patut diperhatikan.
Baca Juga: Alibaba Cloud Dinobatkan Sebagai Pemimpin di “The Forrester Wave: Public Cloud Platforms Q4 2024”
Cloudera akan Menjembatani Kesenjangan Bisnis dan Tim IT
Hubungan antara tim bisnis dan IT seringkali berjalan dalam silo, yang berarti keduanya tidak sepenuhnya memahami kebutuhan dan kapasitas masing-masing. Pada tahun 2025, tren ini diprediksi akan berubah. Pemimpin bisnis kini semakin fasih menggunakan alat berbasis AI, seperti asisten virtual dan copilot, untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data. Namun, di sisi lain, tim IT juga akan lebih memahami tujuan bisnis yang lebih luas.
Cloudera memerhatikan bahwa kesenjangan ini akan semakin menyempit karena banyak perusahaan terdepan mulai memfasilitasi kolaborasi lintas departemen. Misalnya, departemen pemasaran, keuangan, IT, hingga jajaran eksekutif akan dilengkapi dengan kemampuan menggunakan data, analitik, dan AI. Pendekatan ini diyakini akan mempercepat pertumbuhan perusahaan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.
Selain itu, pelatihan dan pengembangan kemampuan teknologi untuk karyawan akan menjadi prioritas. Seperti yang sudah dijelaskan oleh Fajar Muharandy, Principal Solution Engineer Cloudera bahwa pendekatan kolaboratif, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap divisi mampu berkontribusi dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung tujuan bisnis secara keseluruhan.
Pendekatan Pragmatis dalam Penggunaan GenAI
Tren lain juga diamati oleh Cloudera yang akan mendominasi di tahun 2025 adalah pergeseran dari hype ke implementasi praktis GenAI. Cloudera mengungkapkan bahwa bisnis akan terbagi menjadi dua kubu: mereka yang sudah sukses memanfaatkan GenAI untuk mendapatkan hasil nyata, dan mereka yang beralih ke pendekatan AI tradisional. Menurut laporan McKinsey, 65% perusahaan yang mengadopsi GenAI secara berkala melaporkan penghematan biaya besar dan peningkatan pendapatan, terutama dalam sektor seperti manajemen rantai pasok dan pendeteksian penipuan.
Di Indonesia, potensi GenAI juga mulai dirasakan, meskipun adopsinya masih tertinggal dibandingkan negara Asia Pasifik lainnya. GenAI dipercaya dapat meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan dan kualitas produk serta layanan perusahaan. Namun, kunci sukses dari GenAI terletak pada kualitas data yang digunakan. Tanpa data yang baik, model AI tidak dapat berfungsi secara optimal.
Bagi perusahaan yang belum memiliki data dalam skala besar, mereka cenderung kembali ke model AI tradisional yang lebih sederhana namun tetap efisien. Fokus bisnis akan bergeser dari sekadar mengejar teknologi terbaru menjadi merancang roadmap investasi teknologi yang mendukung tujuan perusahaan dalam jangka panjang.
Keunggulan Fleksibilitas dan Tata Kelola Data
Cloudera juga akan menjunjung tinggi fleksibilitas dalam memilih antara private dan public large language models (LLM) akan menjadi prioritas bagi perusahaan di tahun 2025. Banyak bisnis akan mengembangkan model AI yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik mereka, termasuk chatbot, asisten virtual, hingga aplikasi berbasis agen. Fleksibilitas ini memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan insight yang lebih akurat sesuai konteks organisasi.
Selain itu, kebutuhan akan infrastruktur multi-cloud atau hybrid cloud juga akan meningkat. Dengan banyaknya data yang tersebar di berbagai platform, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk memindahkan data dan beban kerja dengan lancar. Hal ini akan memungkinkan perusahaan mendapatkan insight yang relevan dan menjawab kebutuhan bisnis secara real-time.
Tata kelola data juga menjadi perhatian utama, terutama dengan regulasi seperti Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) yang mulai berlaku di Indonesia. Perusahaan perlu memastikan bahwa data pribadi tetap aman dan sesuai dengan regulasi. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat menyebabkan denda besar, yang tentunya akan berdampak pada reputasi perusahaan.
Agen AI Sebagai Kunci Kompetitif
Kemudian Cloudera juga mengungkapkan sebuah istilah yang bernama Agen AI diprediksi akan menjadi salah satu alat penting dalam mendorong keunggulan kompetitif perusahaan. Dengan kemampuannya mengotomatisasi tugas-tugas kompleks, agen AI memungkinkan perusahaan merespons perubahan pasar dengan lebih cepat dan efisien. Untuk memanfaatkan potensi ini, perusahaan harus mengintegrasikan kemampuan AI ke dalam proses inti mereka.
Selain itu, perusahaan yang berinvestasi pada pengembangan tim dengan keahlian di bidang AI akan memiliki peluang lebih besar untuk menjadi pemimpin pasar. Pembelajaran berkelanjutan dan adaptasi terhadap tren teknologi akan menjadi kunci keberhasilan dalam memanfaatkan agen AI.
Dengan strategi yang tepat, agen AI tidak hanya membantu meningkatkan efisiensi tetapi juga mempercepat pengambilan keputusan berbasis data. Perusahaan yang mampu memanfaatkan teknologi ini akan berada di garis depan dalam menghadapi persaingan global, sekaligus menetapkan standar baru di industri mereka.
Tahun 2025 akan menjadi tahun penting bagi perusahaan untuk memperkuat implementasi teknologi AI, terutama GenAI. Dengan fokus pada hasil yang nyata, kolaborasi lintas departemen, dan tata kelola data yang baik, perusahaan dapat memanfaatkan potensi AI secara maksimal. Masa depan bisnis akan ditentukan oleh kemampuan mereka dalam beradaptasi dengan teknologi ini dan menjadikannya bagian dari strategi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Artikel berjudul Cloudera Prediksi Teknologi 2025 Adanya Optimisme dan Tantangan GenAI yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id